Banyak sudah orang yang tahu kita melalui kartu nama yang pernah kita berikan. Banyak sudah kita mengetahui orang lain melalui kartu nama yang kita terima dalam berbagai perjumpaan atau pertemuan. Kartu nama, nomor telepon atau media lain yang seperti itu seolah-olah sudah menjadi tradisi yang secara rutin kita lakukan.
Tetapi, cukupkah kartu nama ini kita jadikan andalan? Meskipun ini penting tetapi prakteknya seringkali mengatakan belum cukup. Peranan dan fungsi kartu nama bisa dikatakan hanya sebagai syarat pembuka. Menurut Teori Hubungan (Relationship theory), jaringan kerja itu akan bekerja kalau kita mengetahui orang yang mengetahui kita. Know who knows. Maksud mengetahui kita di sini adalah mengetahui apa yang kita bisa, mengetahui apa yang kita ahli di dalamnya, atau gampangnya, mengetahui bidang kita.
Dengan kata lain, kalau kita berhenti hanya pada menyebarkan kartu nama kepada orang lain atau mengumpulkan kartu nama orang lain, maka sebanyak apapun kartu itu kita luncurkan, sepertinya jaringan kerja kita belum bisa memberikan manfaat (bekerja) sesuai dengan yang kita inginkan. Karena itu butuh usaha ekstra untuk membuat orang lain mengetahui dengan baik tentang apa yang kita tahu secara baik.
Dengan bahasa yang berbeda, Aman Motwane, penulis buku “The power of wisdom (2002) menyarankan agar kita bisa mengubah status hubungan dari “connecting to” ke “connecting with”. Connecting with adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan intensitas hubungan yang tidak asal kenal atau asal dikenal melainkan sama-sama mengenal, sama-sama tahu, atau pendeknya sebuah hubungan yang lebih mendalam. Pola hubungan seperti inilah yang mestinya perlu kita ciptakan dalam proses usaha kita dalam mengaktifkan jaringan.
(Sumber : E-Psikologi.Com)
Wednesday, November 29, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment